Senin, Maret 09, 2009

Kebenaran Politik Kebohongan Publik

Politik diartikan sederhana adalah cara-cara mendapatkan atau merebut kekuasaan dalam pemerintahaan dari masyarakat, sejak kata politik tercetus sampai hari ini pandangan manusia terhadap manusia lainnya baik itu tindakan dan pemikiran selalu berhubungan dengan namanya politik.
Politik adalah ilmu yang baik dan sangat berguna bagi kehidupan manusia, salahnya politik dipakai atau diaplikasikan dalam bentuk tindakan dan diterapkan pada sebuah percaturan. Baik itu mengenai partai ataupun tindakan terhadap orang lain disekitarnya.
Politik diterapkan dalam partai menjadikan politik tersebut sebuah agama dan sebuah kepercayaan yang sangat baru dalam kehidupan orang-orang yang ada didalamnya, menjadikan kiblat untuk tolak ukur dalam mendapatkan apapun yang bisa didapatkanya. Baik buruk bukan proritas dalam kehidupan masyarakat asal tujuan tercapai.
Bagaimanapun setiap orang berpolitik tanpa disadari atau tidak, manusia telah melakukan perpolitikan dalam kehidupannya. Walaupun dia hidup dalam suasana agamawi atau pun atheisme orang-orang tersebut telah berpolitik dalam kehidupannya.
Semuanya itu adalah kebenaran yang didalam perpolitikan yang merupakan kebohonagan publik, kebohongan publik diartikan sangat luas untuk sebuah kata “kebohongan”. Bisa dikaitkan kebenaran politik telah membohongi masyarakat luas atau malah masyarakatlah yang telah membohongi orang-orang yang ada dalam berpolitik.
Kebohongan-kebohongan itu menjadi lawan dalam diri orang-orang yang berpolitik dikarenakan orang-orang tersebut bagian dari publik yang mereka benarkan dalam politik.
Bila kebenaran telah masuk dalam percaturan partai politik, sulit untuk mengatakan itu adalah kebenaran. Sebab benar menurut mereka belum tentu benar menurut lainya. Bila jabatan didapatkan dengan cara politik banyak topeng yang terpasang pada wajah manusia.
Apalagi partai politik telah terbagi dalam berbagai pemikiran, landasan, warna, dan cara pandang terhadap kekuasaan. Yang terpenting bagi meraka tujuan tercapai, maksud tersalurkan, tidak ada lagi etika dan budaya masyarakat yang diterapkan.
Politik tidak memandang apa itu musuh dan apa itu teman? Sebab saat ini musuh beberapa saat kemudian menjadi teman dan begitu pula sebaliknya. Tidak ada musuh serta tidak ada teman didalam politik, susah mencari kepercayaan, sulit mendapatkan arti sebuah kebenaran yang ada dipublik.
Publik bisa saja dibohongi dengan kata-kata kebenaran politik, saat semuanya menyadari kebenaran tersebut sebuah kebohongan publik, lebih parahnya untuk membohongi kebenaran yang mereka percayai untuk sebuah perkancahan politik. Bila semuanya terbuka orang-orang yang memutuskan untuk berpolitik tidak menyadari bahwa mereka telah menbohongi diri mereka sendiri.
Benarkah mereka sadar atau mereka tahu tapi tidak mengakui karena apa yang mereka percayai merupakan kebenaran yang mereka percayai. Sebab mereka sadar bahwa mereka merupakan bagian publik yang mereka merupakan bagian dari publik, yang mereka bohongi atau malah membohongi disebabkan mereka bagian dari publik.
Politik tidak bisa ditebak bagaimana kinerja mereka dalam menjalankan sebuah kekuasaan yang benar-benar mereka jalani, bagi yang memutuskan untuk berpolitik sebaiknya anda pertanyakan dalam diri:
Apa itu Politik?
Bagaimana berpolitik?
Apa guna Politik?
Sebab apa berpolitik?
Mengapa harus berpolitik?

Writen by asba at subuh,
When my head feeling so many problem come and out
and I so want to need a lonely for anything beside me

Tidak ada komentar:

Posting Komentar